Sekolahtrading.id - Banyak trader pemula berpikir bahwa karena pasar forex buka 24 jam, maka mereka bisa atau bahkan harus terus menerus memantau market dan membuka posisi kapan saja. Padahal, pemahaman ini justru bisa menjerumuskan. Faktanya, tidak semua jam dalam satu hari memberikan peluang trading yang optimal.
Meskipun forex memang berjalan tanpa henti dari Senin pagi hingga Sabtu dini hari (waktu Indonesia), aktivitas pasar tidak selalu ramai sepanjang waktu. Ada jam-jam tertentu di mana pasar benar-benar aktif, dan di luar jam itu, pergerakan harga cenderung lambat atau tidak signifikan. Jika kamu entry sembarangan di waktu sepi, bukan untung yang didapat, justru kerugian karena market bisa bergerak tak terduga atau malah sideways.
Sesi Trading yang Harus Kamu Manfaatkan
Dalam satu hari, ada empat sesi trading utama: Sydney, Tokyo, London, dan New York. Namun, dua sesi yang paling aktif dan paling banyak dimanfaatkan trader adalah sesi London dan New York. Di waktu inilah volume transaksi meningkat tajam dan harga bergerak lebih dinamis. Ini adalah momen terbaik untuk menerapkan strategi intraday, scalping, hingga breakout trading.
Sebaliknya, sesi-sesi seperti Sydney atau awal Tokyo sering kali lebih lambat, apalagi menjelang pergantian sesi. Tanpa adanya sentimen ekonomi yang kuat, pergerakan harga bisa sangat terbatas. Dan ketika kamu memaksakan open posisi di waktu-waktu seperti ini, potensi profitmu sangat minim sementara risikonya tetap ada.
Kenapa Trading Sepanjang Hari Tidak Realistis?
Trading 24 jam non-stop bukan hanya tidak efektif, tapi juga tidak realistis bagi kebanyakan trader ritel. Bukan hanya karena peluangnya kecil di waktu tertentu, tapi juga karena faktor mental dan psikologis. Terlalu lama di depan chart akan membuat kamu lelah, overanalisis, bahkan impulsif dalam mengambil keputusan. Dalam jangka panjang, ini bisa menghancurkan konsistensi dan disiplin trading yang sudah dibangun.
Alih-alih menyebar energi sepanjang hari, jauh lebih baik jika kamu fokus di satu sesi saja yang benar-benar cocok dengan waktu luang dan gaya trading-mu. Misalnya, jika kamu hanya sempat trading malam hari, maka fokuslah di sesi New York saja. Gunakan waktu tersebut untuk analisis, eksekusi, dan evaluasi — bukan untuk membuka posisi tanpa arah.
Kesimpulan: Efisien Itu Kunci, Bukan Lama di Chart
Pasar forex memang buka 24 jam, tapi itu bukan undangan untuk terus membuka posisi tanpa henti. Trader profesional justru tahu kapan waktu terbaik untuk bergerak, dan kapan harus istirahat. Dengan hanya memilih 1–2 sesi aktif seperti London dan New York, kamu bisa memaksimalkan peluang, menghindari overtrade, dan menjaga mental tetap stabil.
Ingat, dalam trading, efisiensi lebih penting daripada durasi. Jadi, fokuslah pada waktu-waktu strategis di mana peluang profit lebih besar, dan tinggalkan jam-jam pasif yang hanya menguras energi dan modal.
https://www.youtube.com/embed/iIp09Sl8wig?si=H1Y7Dy86K1qIxvLA
Buat kalian yang ingin belajar trading forex dan update market forex harian, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar kalian tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!