Sekolahtrading.id - Saat seseorang menawarkan untuk men-tradingkan akun kamu, mungkin kamu tergoda. Janji manis seperti profit rutin setiap bulan, pasif income, atau ditangani oleh trader profesional terdengar sangat menggiurkan. Namun, benarkah itu aman?
Mari kita bahas realita dan pengalaman di lapangan tentang risiko menitipkan akun ke orang lain, baik kepada broker, teman, atau anggota grup.
1. Akun Ditradingkan oleh Broker: Komisi Lebih Penting daripada Aman
Banyak cerita dimulai dari janji manis broker. Mereka datang langsung, menawarkan investasi menguntungkan dan trading oleh profesional. Tapi kenyataannya?
-
Tujuan utama mereka: komisi.
Semakin banyak kamu trading, semakin besar komisi yang mereka peroleh, terlepas dari akun kamu untung atau rugi.
-
Lot besar, risiko tinggi.
Teman yang pernah mengalaminya mendapati bahwa dengan modal kecil seperti Rp5 juta, lot yang dibuka bisa mencapai 2-3 lot — sangat berisiko!
-
Akhirnya disuruh top-up terus.
Saat floating (rugi berjalan) makin besar, mereka akan menyuruh kamu menambah modal, bukan menyelamatkan sisa akun.
2. Akun Ditradingkan oleh Teman: Tetap Berisiko Meski Berniat Baik
Ketika teman menawarkan bantuan trading dan menjanjikan bagi hasil, kamu mungkin lebih percaya. Tapi tetap saja...
-
Resiko tetap besar.
Kamu tidak tahu bagaimana manajemen risiko yang digunakan.
-
Tidak ada jaminan uang kembali.
Jika modal habis, hubungan pertemanan bisa jadi taruhan.
3. Akun Ditradingkan oleh Orang dari Grup: Modus yang Sering Terjadi
Sering terjadi di grup-grup online:
- Anggota aktif mendekati member lain lewat DM.
- Menawarkan titip dana dengan sistem bagi hasil.
- Akhirnya rugi besar (contoh: minus hingga $7.000).
- Korban diminta terus menambah deposit.
Pelajaran penting:
Jangan mudah percaya, bahkan di komunitas trading.
Mengapa Harus Hati-Hati?
Beberapa alasan mengapa menitipkan akun ke orang lain sangat berisiko:
-
Tidak ada kontrol atas risiko.
Mereka bisa membuka lot besar tanpa memperhatikan batas risiko yang sehat.
-
Track record tidak jelas.
Jangan percaya hanya karena 1-2 bulan terakhir bagus. Bagaimana performa dalam 1-2 tahun ke belakang?
-
Tekanan untuk deposit berulang.
Akun floating? Kamu diminta top-up. Rugi ditutup dengan uang tambahan kamu sendiri.
-
Tanpa dasar hukum atau perjanjian.
Kalau uang hilang, kamu tidak punya pegangan legal apa pun.
Cara Aman Jika Tetap Ingin Ditradingkan Orang Lain
Jika kamu masih ingin mencoba, berikut beberapa langkah agar lebih aman:
-
Pilih broker teregulasi.
Cek legalitasnya (misal: Bappebti, ASIC, FCA, dll.).
-
Periksa pengalaman trader.
Jangan hanya lihat hasil 2 bulan terakhir, periksa konsistensinya minimal 1 tahun.
-
Gunakan dana kecil.
Jangan taruh semua dana. Contoh: total modal Rp50 juta, cukup alokasikan Rp5 juta untuk ditradingkan orang lain.
-
Buat kontrak hukum.
Minta perjanjian tertulis. Jika perlu, gunakan jasa pengacara — apalagi kalau jumlah uang yang dititipkan besar.
-
Diversifikasi akun.
- Akun utama: kamu kelola sendiri.
- Akun kedua: dikelola orang lain.
- Akun ketiga: mungkin pakai robot.
Jangan pernah menaruh semua dana dalam satu keranjang!
https://www.youtube.com/embed/wHGGIUwiswA?si=l3rhefw_49nV37zh
Kesimpulan: Lebih Baik Trading Sendiri
Meskipun kamu masih pemula, lebih baik belajar dan kelola akun sendiri, meski dari akun demo atau akun sen. Dengan belajar sendiri, kamu paham risiko, strategi, dan tidak bergantung pada orang lain. Uang kamu, tanggung jawab kamu.
Jika terpaksa menitipkan akun, lakukan dengan sistem yang aman dan terkendali. Ingat, di dunia trading, profit besar tanpa kontrol risiko hampir selalu berakhir buruk.
Buat kalian yang ingin belajar trading forex dan update market forex harian, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar kalian tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!