Sekolahtrading.id - Berita berdampak tinggi seperti NFP (Non-Farm Payroll) dan CPI (Consumer Price Index) seringkali menjadi momen yang paling ditunggu oleh para trader. Bukan tanpa alasan — harga bisa melonjak tajam dalam waktu sangat singkat. Namun, bagi sebagian trader berpengalaman, termasuk dalam strategi live trading yang disiplin, momen seperti ini justru dihindari.
Kenapa?
Chapter 1: Efek News Terhadap Market
Ketika data ekonomi besar dirilis, pasar bergerak sangat cepat. Harga yang sebelumnya konsolidasi mendadak meledak ke satu arah — kadang tanpa peringatan.
Meski pergerakannya terlihat menguntungkan, ada risiko besar yang mengintai:
- Order yang meledak jumlahnya
- Lonjakan spread
- Slippage (harga loncat jauh dari harga seharusnya)
Ini bukan hanya menyulitkan trader, tetapi juga menantang untuk broker dan liquidity provider yang harus mengeksekusi order dalam kondisi pasar ekstrem.
Chapter 2: Peran Liquidity Provider Saat News
Liquidity provider adalah pihak yang menjadi lawan transaksi kita:
- Saat kita buy, mereka sell.
- Saat kita sell, mereka buy.
Namun saat news, mereka juga berusaha meminimalkan risiko. Maka jangan heran jika:
- Order sulit dieksekusi pada harga yang diinginkan
- Leverage dibatasi secara otomatis
- Spread melebar atau bahkan lonjakan harga terjadi beberapa milisecond setelah news
Ada pula perbedaan antara broker Indonesia dan luar negeri. Banyak broker luar menggunakan model market maker, di mana order kita di-handle langsung oleh broker, yang bisa mempengaruhi kecepatan dan kualitas eksekusi.
Chapter 3: Risiko Trading News yang Sering Terjadi
Beberapa risiko nyata ketika trading saat news:
- Slippage — harga entry tidak sesuai dengan harga saat klik.
- Lonjakan spread — yang membuat stop loss atau TP mudah tersentuh tanpa alasan teknikal.
- Leverage dibatasi — sehingga kamu tidak bisa membuka lot besar seperti biasanya.
- Eksekusi tertunda — membuat strategi buy stop/sell stop bisa gagal total.
Semua ini bisa terjadi dalam hitungan detik. Market terlihat menggiurkan, tapi uang bisa menguap lebih cepat dari biasanya.
Chapter 4: Strategi Trading Saat Ada News
Jika kamu tetap ingin beraktivitas saat ada news, ada dua pendekatan:
- Gunakan risiko yang sangat kecil, misalnya hanya 0,1% dari modal per posisi.
- Jangan entry saat news keluar, tapi gunakan momen news sebagai konfirmasi untuk exit atau re-entry.
Contoh lain, jika kamu sudah dalam posisi sebelum news, pertimbangkan untuk menutup dulu atau pasang trailing stop. Setelah volatilitas reda (biasanya 30-90 menit setelah rilis), barulah mulai trading lagi dengan kondisi market yang lebih stabil.
Chapter 5: Swing Trading Bisa Jadi Solusi
Jika kamu tidak ingin pusing menghadapi lonjakan saat news, swing trading adalah pilihan aman. Trading pada timeframe besar seperti H4 atau daily akan membuat efek news terasa minimal. Pergerakan ekstrem selama 15–30 menit tidak akan banyak mempengaruhi posisi yang dirancang untuk jangka menengah.
https://www.youtube.com/embed/-M-qpSL8vr4?si=kOe7zQoT6HPO9Igc
Kesimpulan: Hindari Trading News Jika Belum Siap
News memang terlihat menggiurkan, tapi risikonya lebih besar daripada potensi keuntungannya bagi trader yang belum berpengalaman.
Jadikan momen news sebagai bahan observasi atau istirahat, bukan ajang spekulasi besar.
Jika kamu ingin trading saat news:
- Gunakan akun kecil atau risiko minimal
- Jangan pakai seluruh modal untuk satu posisi
- Pastikan broker dan liquidity provider kami terpercaya dan cepat dalam eksekusi
Ingat, dalam trading yang menang bukan yang cepat, tapi yang bisa bertahan lama. Fokus pada konsistensi, bukan sensasi.
Buat kalian yang ingin belajar trading forex dan update market forex harian, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar kalian tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!