Liquidity trap adalah kondisi ekonomi di mana individu dan bisnis lebih memilih menimbun uang tunai daripada membelanjakan atau menginvestasikannya.
Akibatnya, kebijakan moneter ekspansif dari bank sentral tidak dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, terutama ketika suku bunga jangka pendek mendekati nol atau bahkan negatif.
Dalam situasi ini, kebijakan moneter menjadi tidak efektif karena masyarakat tetap enggan berbelanja meskipun kredit tersedia dengan suku bunga rendah.
Apa yang terjadi dalam liquidity trap?
Bank sentral biasanya mengelola likuiditas dengan menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan konsumsi.
Namun, setelah resesi berat, ketakutan dan ketidakpastian membuat rumah tangga dan bisnis enggan membelanjakan uang, meskipun biaya pinjaman sangat rendah.
Akibatnya:
- Bank sentral menyediakan kredit murah untuk mendorong investasi dan konsumsi.
- Tetapi, individu dan bisnis lebih memilih menahan uang mereka karena kurangnya kepercayaan terhadap kondisi ekonomi.
Karena permintaan ekonomi tidak meningkat, bank sentral tidak mampu mendorong pemulihan ekonomi, meskipun kebijakan moneter yang ekspansif telah diterapkan.
}