Quantitative Easing (QE) adalah kebijakan moneter tidak konvensional yang digunakan oleh bank sentral untuk merangsang perekonomian ketika kebijakan moneter konvensional sudah tidak efektif.
Secara sederhana, QE sering disebut sebagai "mencetak uang", tetapi dalam praktiknya, tidak ada uang fisik yang benar-benar dicetak. Sebaliknya, uang baru diciptakan secara elektronik, sering disebut sebagai "keystroking money" atau "mengetik uang".
Tujuan dan Cara Kerja Quantitative Easing
QE bertujuan untuk meningkatkan harga obligasi pemerintah sekaligus menurunkan imbal hasilnya (yield). Dengan cara ini, bank sentral mendorong bank-bank komersial untuk mengalihkan investasi mereka ke aset yang lebih berisiko dan meningkatkan jumlah pinjaman kepada bisnis dan individu.
Secara teknis, QE adalah istilah lain dari tindakan bank sentral membeli aset keuangan dari bank komersial dan institusi keuangan lainnya.
Aset ini biasanya berupa obligasi pemerintah, tetapi dalam beberapa kasus bisa mencakup sekuritas berbasis hipotek (MBS) dan obligasi korporasi.
Sebagai contoh, dana pensiun di AS dapat menjual obligasi Treasury kepada Federal Reserve (The Fed). Sebagai gantinya, dana pensiun tersebut menerima uang dalam bentuk simpanan di salah satu bank besar, misalnya Bank of America.
Bank of America kini memiliki deposito baru (kewajiban kepada dana pensiun) dan aset baru berupa cadangan dari bank sentral.
QE meningkatkan jumlah:
- Cadangan bank sentral – uang yang digunakan oleh bank untuk transaksi antar bank.
- Deposito komersial – uang dalam rekening bank yang dapat digunakan di ekonomi riil.
Namun, hanya deposito komersial yang benar-benar dapat dibelanjakan oleh masyarakat dan perusahaan dalam ekonomi nyata.
- Cadangan bank sentral hanya digunakan dalam sistem perbankan untuk transaksi antar bank dan bank sentral.
- Dengan kata lain, deposito (uang komersial) adalah "uang luar" yang bisa digunakan di dunia nyata, sedangkan cadangan bank sentral adalah "uang dalam" yang hanya digunakan dalam sistem perbankan.
Dampak Quantitative Easing
Dalam teori, QE bertujuan untuk:
- Menurunkan suku bunga jangka panjang agar pinjaman lebih murah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Meningkatkan minat investor pada aset berisiko, seperti saham dan obligasi korporasi, dengan menekan imbal hasil obligasi pemerintah.
- Memberikan sinyal kebijakan bahwa bank sentral berkomitmen mempertahankan suku bunga rendah dalam jangka panjang.
Namun, ada masalah utama dalam penerapan QE:
- Uang baru yang diciptakan tidak masuk ke ekonomi riil.
- Sebagian besar uang hasil QE justru kembali ke pasar keuangan, digunakan untuk membeli obligasi pemerintah dan aset keuangan lainnya.
- Akibatnya, pasar saham dan obligasi mencapai level tertinggi, tetapi efeknya pada perekonomian nyata lebih terbatas.
Selain itu, QE juga digunakan untuk mengendalikan suku bunga jangka panjang.
- Biasanya, bank sentral hanya dapat mempengaruhi suku bunga jangka pendek secara langsung.
- Namun, melalui QE, mereka membeli obligasi dengan tenor panjang seperti Treasury 30 tahun.
- Dengan meningkatnya permintaan, harga obligasi naik, sehingga imbal hasilnya turun.
- Ini adalah cara bank sentral menekan suku bunga jangka panjang, yang pada gilirannya mempengaruhi biaya pinjaman di seluruh ekonomi.
Mengapa QE Dilakukan?
Pemerintah dan bank sentral bertujuan untuk menjaga ekonomi tetap stabil.
- Jika pertumbuhan terlalu cepat, inflasi bisa melonjak.
- Jika pertumbuhan terlalu lambat, ekonomi bisa mengalami stagnasi atau bahkan resesi.
Salah satu alat utama untuk mengontrol pertumbuhan adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga.
- Suku bunga rendah mendorong konsumsi dan investasi, sedangkan suku bunga tinggi mendorong tabungan.
- Tetapi ketika suku bunga sudah mendekati nol, bank sentral harus mencari cara lain untuk merangsang ekonomi.
Inilah alasan QE diterapkan:
- Bank sentral membeli obligasi pemerintah dengan uang yang diciptakan secara elektronik.
- Dana ini kemudian masuk ke sistem keuangan, meningkatkan jumlah uang yang tersedia bagi bank untuk dipinjamkan.
- Suku bunga secara keseluruhan turun, mendorong bisnis dan individu untuk meminjam dan membelanjakan lebih banyak.
- Konsumsi dan investasi meningkat, yang seharusnya mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Kesimpulan
Quantitative Easing (QE) adalah kebijakan moneter yang bertujuan untuk meningkatkan cadangan bank dan menaikkan harga aset keuangan, sehingga menurunkan imbal hasilnya.
- QE digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi ketika suku bunga tidak bisa lagi diturunkan.
- Namun, dalam praktiknya, sebagian besar uang QE justru kembali ke pasar keuangan, bukan ke ekonomi riil.
- Efek utama QE adalah menekan suku bunga jangka panjang dan mendorong kenaikan harga aset finansial seperti saham dan obligasi.
Meskipun QE bisa menjadi alat yang efektif dalam kondisi tertentu, efek sampingnya termasuk peningkatan ketimpangan ekonomi dan risiko gelembung aset di pasar keuangan.
}