Rejection dalam trading forex adalah kondisi di mana harga mencoba menembus level tertentu, seperti support, resistance, atau area penting lainnya, tetapi gagal dan kemudian berbalik arah. Rejection sering kali menandakan adanya tekanan dari pelaku pasar yang menolak pergerakan harga lebih lanjut.
Ciri-Ciri Rejection dalam Trading
- Harga mencoba menembus level tertentu tetapi gagal.
- Sering terlihat melalui candlestick dengan ekor panjang (wick), menandakan adanya tekanan beli atau jual yang kuat.
- Terjadi di area penting seperti support, resistance, atau zona supply & demand.
Jenis-Jenis Rejection
-
Rejection di Resistance
- Harga naik ke area resistance tetapi gagal menembusnya, lalu berbalik turun.
- Sering dianggap sebagai sinyal sell jika dikonfirmasi oleh pola candlestick seperti bearish engulfing atau pin bar.
-
Rejection di Support
- Harga turun ke area support tetapi gagal menembusnya, lalu kembali naik.
- Bisa menjadi sinyal buy jika dikonfirmasi dengan pola bullish seperti hammer atau bullish engulfing.
-
Rejection pada Breakout Palsu (False Breakout)
- Harga terlihat menembus support atau resistance tetapi kemudian kembali ke area sebelumnya.
- Menunjukkan adanya stop hunting atau manipulasi pasar sebelum harga bergerak ke arah yang sebenarnya.
Bagaimana Trader Menggunakan Rejection?
- Sebagai Konfirmasi Entry: Rejection yang kuat di level penting bisa menjadi sinyal entry dengan konfirmasi candlestick.
- Menentukan Stop Loss: Jika entry dilakukan setelah rejection, stop loss biasanya ditempatkan di luar ekor candle rejection.
- Menganalisis Sentimen Pasar: Jika terjadi banyak rejection di satu level, itu menunjukkan adanya tekanan beli atau jual yang besar.
Rejection sering kali digunakan dalam strategi price action untuk mencari peluang entry yang lebih akurat dengan risiko lebih kecil.
}