Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Repo (RP)

{

Perjanjian pembelian kembali (repurchase agreement atau repo) adalah bentuk pinjaman jangka pendek yang umumnya melibatkan sekuritas pemerintah. Dalam transaksi ini, satu pihak menjual sekuritas kepada pihak lain dengan perjanjian untuk membelinya kembali di masa depan dengan harga yang lebih tinggi.

Transaksi repo biasanya melibatkan dua pihak utama:

  1. Peminjam – Pihak yang membutuhkan likuiditas jangka pendek.
  2. Pemberi pinjaman – Pihak yang memiliki dana berlebih dan ingin menginvestasikannya dalam jangka pendek.

 

Bagaimana Repo Bekerja?

Repo pada dasarnya adalah pinjaman yang dijamin dengan sekuritas sebagai agunan. Mekanisme kerjanya adalah sebagai berikut:

  1. Sebuah lembaga keuangan menjual sekuritas pemerintah, biasanya kepada bank sentral atau lembaga keuangan lainnya.
  2. Dalam perjanjian tersebut, lembaga keuangan berkomitmen untuk membeli kembali sekuritas tersebut di kemudian hari dengan harga yang lebih tinggi.
  3. Selisih antara harga awal dan harga pembelian kembali merupakan bunga yang dibayarkan atas pinjaman ini, yang disebut sebagai repo rate.

Meskipun repo merupakan bentuk pinjaman, transaksi ini secara teknis bukan pinjaman konvensional karena hak kepemilikan sekuritas berpindah tangan sementara selama periode repo berlangsung.

 

Karakteristik Repo

  1. Jangka Pendek: Sebagian besar transaksi repo berlangsung dalam hitungan hari, sering kali hanya semalam. Namun, ada juga repo dengan tenor lebih panjang yang bisa berlangsung hingga satu tahun.
  2. Jaminan Sekuritas: Biasanya sekuritas yang digunakan adalah obligasi pemerintah AS, tetapi bisa juga mencakup surat utang korporasi, sekuritas berbasis hipotek, atau bahkan saham.
  3. Keamanan Investasi: Karena transaksi ini dijamin dengan sekuritas bernilai tinggi, risiko gagal bayar sangat minim.

 

Kegunaan Repo dalam Pasar Keuangan

Repo memiliki beberapa fungsi utama dalam sistem keuangan:

Menyediakan Likuiditas Jangka Pendek

  1. Repo membantu lembaga keuangan seperti bank, hedge fund, dan pialang untuk mendapatkan likuiditas dengan biaya murah.
  2. Institusi yang memiliki banyak aset tetapi membutuhkan dana tunai untuk operasi sehari-hari dapat menggunakan repo untuk mengakses dana dengan cepat.

 

Investasi Jangka Pendek yang Aman

  1. Bagi pihak yang memiliki kelebihan dana, repo adalah instrumen investasi berisiko rendah dengan jangka waktu yang fleksibel.
  2. Karena transaksi ini dijamin dengan sekuritas, kemungkinan gagal bayar sangat kecil, menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang mencari return stabil dalam jangka pendek.

 

Instrumen Kebijakan Moneter Bank Sentral

  1. Menambah Likuiditas: Ketika bank sentral membeli sekuritas dari bank komersial melalui transaksi repo, mereka menyuntikkan dana ke dalam sistem keuangan, yang meningkatkan cadangan perbankan dan menurunkan suku bunga jangka pendek.
  2. Mengurangi Likuiditas: Sebaliknya, dalam transaksi reverse repo, bank sentral menjual sekuritas kepada bank komersial dengan perjanjian untuk membelinya kembali. Ini mengurangi jumlah uang beredar, yang membantu mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas suku bunga.

 

Repo vs. Reverse Repo

Meskipun sering dianggap sama, repo dan reverse repo adalah dua sisi dari transaksi yang sama:

  1. Repo: Dari perspektif pihak yang menjual sekuritas dan berjanji untuk membelinya kembali di masa depan.
  2. Reverse Repo: Dari perspektif pihak yang membeli sekuritas dengan kesepakatan untuk menjualnya kembali di masa depan.

 

Kesimpulan

Perjanjian pembelian kembali (repo) adalah instrumen penting dalam dunia keuangan yang berfungsi sebagai sumber likuiditas bagi lembaga keuangan, sarana investasi jangka pendek yang aman bagi investor, serta alat kebijakan moneter bagi bank sentral. Meskipun transaksi ini berlangsung dalam jangka pendek, repo memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas dan efisiensi pasar keuangan.

 

}