Revenge trade adalah tindakan masuk pasar kembali secara emosional setelah mengalami kerugian, dengan tujuan untuk "membalas" kekalahan sebelumnya dan segera mengembalikan modal yang hilang. Ini adalah reaksi spontan yang didorong oleh emosi seperti marah, kecewa, atau tidak terima, bukan berdasarkan analisa atau strategi yang rasional.
Biasanya, trader yang melakukan revenge trade membuka posisi baru dengan lot lebih besar dari biasanya atau tanpa memperhatikan kondisi pasar yang sebenarnya. Mereka berharap bisa menutup kerugian dengan cepat, tapi justru makin terjebak dalam pola kerugian beruntun. Akibatnya, modal bisa terkuras lebih cepat dan tekanan mental pun makin besar.
Revenge trade adalah salah satu bentuk kehilangan kendali dalam trading. Untuk menghindarinya, trader perlu tahu kapan harus berhenti, memberi jeda untuk menenangkan diri, dan kembali ke pasar hanya ketika emosi sudah stabil. Dalam dunia trading, yang paling penting bukan hanya soal mencari profit, tapi juga menjaga mental tetap tenang dan keputusan tetap logis.
}