Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Rising Wedge

{

Rising Wedge adalah pola grafik yang terbentuk oleh dua garis tren naik, satu mewakili harga tertinggi (highs) dan satu lagi mewakili harga terendah (lows).

  1. Garis tren atas naik lebih lambat dibanding garis tren bawah, yang berarti harga terendah meningkat lebih cepat dibanding harga tertinggi.
  2. Bentuknya menyerupai irisan (wedge) yang semakin menyempit, sehingga dinamakan rising wedge.
  3. Pola ini termasuk dalam kategori bearish reversal, yang mengindikasikan potensi pembalikan harga ke bawah.

 

Ciri-Ciri Rising Wedge

Memiliki setidaknya lima titik pembalikan:

  1. Tiga titik pada satu garis tren.
  2. Dua titik pada garis tren yang berlawanan. Garis tren atas berfungsi sebagai resistance kuat, yang terus diuji tetapi tidak berhasil ditembus. Harga akhirnya menembus garis support bawah, memicu tren turun yang kuat.

Mengapa Rising Wedge adalah Pola Bearish?

  1. Terlihat seperti tren naik, sehingga menarik minat trader bullish untuk membeli.
  2. Namun, tekanan jual tetap tinggi, yang menjaga harga tetap di bawah resistance.
  3. Seiring waktu, momentum beli melemah, harga gagal menembus resistance, dan akhirnya menembus garis support ke bawah.
  4. Breakout ke bawah menandakan pembalikan tren turun yang kuat, menjadi sinyal sell yang kuat.

 

Penting:

  1. Jika terjadi dalam uptrend, rising wedge menjadi pola pembalikan tren turun (bearish reversal).
  2. Jika terjadi dalam downtrend, rising wedge menunjukkan rally lemah sebelum akhirnya melanjutkan tren turun sebelumnya.
  3. Volume perdagangan biasanya menurun selama pola terbentuk, dan breakout terjadi di paruh kedua pola, dekat bagian tengah.

 

Perbedaan Rising Wedge vs Falling Wedge

Rising Wedge Falling Wedge
Pola bearish reversal Pola bullish reversal
Harga semakin menyempit ke atas Harga semakin menyempit ke bawah
Sinyal sell Sinyal buy
Biasanya diikuti oleh tren turun Biasanya diikuti oleh tren naik

 

Kesimpulan

Rising Wedge adalah pola pembalikan bearish yang menandakan melemahnya momentum beli dan kemungkinan besar akan diikuti oleh penurunan harga yang signifikan.

Trader yang mengenali pola ini dapat mempersiapkan strategi exit atau entry untuk posisi short (sell) sebelum breakout terjadi.

 

}