Sideways market atau pasar sideways adalah kondisi di mana harga bergerak dalam kisaran sempit tanpa tren yang jelas, baik naik (bullish) maupun turun (bearish). Dalam kondisi ini, harga cenderung bergerak bolak-balik di antara level support dan resistance, tanpa adanya breakout yang signifikan.
Ciri-Ciri Pasar Sideways
- Harga Bergerak dalam Range yang Sempit – Tidak ada tren yang dominan, harga hanya naik dan turun dalam kisaran tertentu.
- Volume Perdagangan Menurun – Biasanya aktivitas pasar lebih rendah dibandingkan saat tren kuat.
- Indikator Tren Kurang Efektif – Moving average dan indikator tren lainnya sering memberikan sinyal palsu.
- Banyak Pola Konsolidasi – Seperti rectangle, triangle, atau flag, yang menunjukkan pasar sedang menunggu katalis untuk bergerak.
Cara Trading di Pasar Sideways
- Gunakan Strategi Range Trading
Beli di support dan jual di resistance.
Gunakan indikator seperti RSI atau Stochastic untuk melihat apakah harga overbought atau oversold. - Gunakan Bollinger Bands
Jika harga menyentuh band bawah, pertimbangkan untuk membeli.
Jika harga menyentuh band atas, pertimbangkan untuk menjual. - Hindari Breakout Palsu
Tunggu konfirmasi sebelum masuk posisi, misalnya dengan melihat volume yang tinggi saat breakout terjadi. - Gunakan Pending Order
Pasang buy limit di area support dan sell limit di area resistance untuk memaksimalkan peluang profit.
Kapan Sideways Market Berakhir?
Pasar sideways biasanya berakhir saat terjadi breakout yang kuat, baik ke atas (bullish breakout) maupun ke bawah (bearish breakout). Biasanya, breakout yang valid akan disertai volume tinggi dan momentum yang kuat.
Trader yang memahami kondisi sideways market bisa tetap mendapatkan keuntungan dengan strategi yang tepat, atau memilih menunggu hingga tren yang lebih jelas terbentuk.
}