Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Bahaya Kecanduan Trading: Cara Menghentikannya Sebelum Terlambat

Sekolahtrading.id - Pernahkah kamu menghitung, berapa kali kamu deposit minggu ini? Atau sudah berapa banyak modal yang habis karena trading? Jika jawabannya membuatmu gelisah, mungkin masalahnya bukan sekadar strategi trading. Mungkin kamu sudah mengalami kecanduan trading tanpa sadar.

 

 

Kecanduan Trading itu Nyata

Banyak trader memperlakukan trading seperti mesin jackpot. Setiap entry diharapkan langsung menghasilkan keuntungan besar. Sayangnya, pola pikir ini justru membuat kamu terus-menerus margin call, lalu deposit lagi, margin call lagi, dan begitu terus.

Masalah terbesar bukan soal skill trading, tapi soal kebiasaan buruk:

  • Terlalu sering deposit.
  • Tidak bisa berhenti saat kehabisan modal.
  • Kecanduan mengejar jackpot.

 

Solusi:

Pastikan modal yang kamu gunakan adalah uang dingin, yaitu uang yang memang bisa kamu relakan. Misal, kamu punya tabungan Rp10 juta, cukup gunakan Rp1 juta untuk trading. Sisanya tetap untuk kebutuhan hidup agar keuangan tetap aman.

 

 

Jangan Pinjam untuk Trading

Pernah jual barang, pinjam uang ke teman, atau bahkan pinjam ke pinjol hanya untuk deposit trading? Ini tanda bahaya.

Motivasi utama meminjam adalah ingin "balik modal", tetapi kenyataannya malah memperbesar kerugian.

 

Solusi:

Jika modal habis, paksa diri untuk berhenti.

  • Jangan ambil uang dari tabungan utama.
  • Tunggu sampai bulan berikutnya baru trading lagi.
  • Jika gagal, evaluasi dulu sebelum memulai kembali.

Jangan terjebak dalam lingkaran utang hanya untuk terus trading. Itu lebih cepat membuat kamu bangkrut daripada menjadi kaya.

Setelah Margin Call, Apa yang Harus Dilakukan?

Setelah margin call, banyak trader berpikir:

"Harga pasti balik, saya depo lagi, saya balikin modal."

Itu pola pikir yang salah dan berbahaya!

 

Solusi:

  • Setelah margin call, berhenti total minimal satu bulan.
  • Kumpulkan dana perlahan, jangan buru-buru masuk market.
  • Hanya gunakan sebagian kecil (contoh 10%) dari tabungan baru untuk trading.
  • Jangan dipaksa! Jika tidak ada uang, tidak perlu trading.

Ingat, banyak broker dan IB justru senang jika kamu trading lebih sering dengan modal besar — karena mereka mendapatkan komisi dari transaksimu.

 

Baca juga : Definisi, Peran dan Contoh IB (Introducing Broker) dalam trading forex

 

 

Bagaimana Supaya Tidak Margin Call?

Berhenti menganggap trading seperti judi. Anggap ini bisnis serius:

  • Batasi risiko maksimal 1% per transaksi.
  • Gunakan stop loss, jangan dibiarkan floating.
  • Jika loss lebih dari 1%, segera tutup posisi manual.
  • Fokus utama adalah menjaga modal, bukan mencari profit besar dalam waktu singkat.

Technical analysis memang penting, tetapi risk management jauh lebih menentukan keberhasilan jangka panjang.

Skill analisis teknikal yang kamu bangun hari ini akan bermanfaat, entah kamu trading forex, saham, crypto, atau bahkan mengelola bisnis.

Apa yang Harus Dipastikan Sebelum Trading?

Sebelum serius trading, pastikan:

  1. Modal yang digunakan bukan hasil pinjaman.

  2. Kamu punya penghasilan tetap di luar trading.

  3. Keuangan pribadi sudah stabil dan kebutuhan pokok terpenuhi.

  4. Mulai dari kecil. Misal, dengan income Rp1 juta per bulan, sisihkan Rp100.000 untuk akun kecil.

    Fokus bukan pada besar kecil modal, tapi konsistensi.

 

Seiring waktu:

  • Skill akan meningkat.
  • Income bertambah.
  • Kamu bisa mengembangkan portofolio.
  • Bahkan, peluang kerja di bidang trading seperti prop firm akan terbuka.

 

Terakhir, ingat:

Technical analysis hanya hiasan jika risk management kamu buruk.

Kunci utama sukses trading adalah: Atur resiko kecil, bertumbuh pelan-pelan.

Paksa diri untuk disiplin. Kalau bukan kamu sendiri yang paksa, siapa lagi?

 

https://www.youtube.com/embed/JLWSxEsQynQ?si=PXfVI2AG11Bvcljl

 

Buat kalian yang ingin belajar trading dan update market forex harian, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar kamu tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!