Sekolahtrading.id - Dalam dunia trading forex, memahami sesi perdagangan sangat penting untuk menentukan waktu entry yang tepat. Salah satu sesi yang paling banyak diminati adalah New York Session, yang dikenal dengan pergerakan harga yang volatil. Artikel ini akan membahas bagaimana memanfaatkan sesi ini dengan strategi yang efektif.
Mengapa New York Session Penting?
New York Session dimulai pukul 19.00 WIB, saat likuiditas pasar meningkat karena tumpang tindih dengan sesi London. Pergerakan harga di sesi ini sering kali lebih agresif dibandingkan sesi Asia dan London, sehingga cocok untuk trader intraday dan scalper.
Pada pasangan mata uang seperti EUR/USD, kita bisa melihat bahwa pergerakan harga saat sesi Asia cenderung lambat. Namun, ketika sesi London mendekati penutupan dan sesi New York dibuka, terjadi peningkatan volatilitas yang signifikan. Ini sering kali menandakan adanya peluang breakout, terutama jika harga sebelumnya mengalami konsolidasi.
Strategi Menentukan Area Penting
Sebelum mengambil posisi, penting untuk mengidentifikasi area support dan resistance. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan melihat timeframe yang lebih besar, seperti daily dan H4, sebelum mempersempit analisis ke H1.
- Identifikasi Area Support dan Resistance
- Gunakan timeframe daily untuk melihat area support dan resistance utama.
- Perhatikan pola harga di sekitar level tersebut.
- Tandai area yang sering diuji oleh harga sebelumnya.
- Konfirmasi dengan Timeframe Lebih Kecil
- Gunakan H4 dan H1 untuk melihat apakah harga bereaksi terhadap area tersebut.
- Cari pola breakout dan retest sebelum entry.
Langkah-Langkah Entry yang Tepat
Setelah menentukan area penting, langkah berikutnya adalah mencari titik entry yang ideal. Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan:
- Menggunakan Trendline
- Tentukan high dan low pada chart untuk menarik trendline.
- Jika harga mendekati trendline dan menunjukkan tanda-tanda rejection, pertimbangkan untuk entry sesuai arah tren.
- Konfirmasi dengan Fibonacci Retracement
- Tarik Fibonacci dari swing high ke swing low untuk menemukan level potensial entry.
- Level 61.8% sering menjadi area pullback sebelum melanjutkan tren utama.
- Breakout dan Retest
- Jika harga menembus resistance atau support kuat, tunggu retest sebelum entry.
- Pastikan ada konfirmasi candle (seperti engulfing atau pin bar) untuk validasi entry.
- Menyesuaikan Stop Loss dan Take Profit
- Gunakan rasio risk/reward minimal 1:2.
- Jika entry berdasarkan breakout, stop loss diletakkan di bawah level breakout (untuk buy) atau di atas level breakout (untuk sell).
- Take profit bisa ditempatkan di area support atau resistance berikutnya.
Price Action vs Indikator: Mana yang Lebih Baik?
Trader sering kali bingung memilih antara price action dan indikator teknikal. Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti, karena setiap trader memiliki gaya masing-masing. Namun, berikut beberapa pertimbangan:
- Price Action lebih sederhana karena hanya mengandalkan pola candlestick dan level harga.
- Indikator dapat membantu memberikan sinyal tambahan, tetapi terlalu banyak indikator bisa membingungkan.
- Win rate ideal adalah di atas 50% jika menggunakan rasio 1:1, atau minimal 40% jika menggunakan rasio 1:2.
Jika Anda masih bingung, lakukan backtesting untuk melihat mana strategi yang paling cocok dengan gaya trading Anda.
Kesimpulan
New York Session memberikan peluang trading yang besar, terutama saat terjadi breakout setelah konsolidasi. Untuk memaksimalkan peluang profit, penting untuk:
- Menentukan area penting dengan support dan resistance.
- Menggunakan trendline dan Fibonacci sebagai konfirmasi entry.
- Menyesuaikan strategi stop loss dan take profit sesuai risk management.
Jika ingin melihat strategi ini diterapkan secara langsung, tonton video Step by Step (langkah) konfirmasi untuk entry di channel Youtube Rizki Aditama dan jangan lupa subscribe agar tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!
