Strategi Breakout Trading: Cara Efektif Memanfaatkan Momentum Harga
Breakout trading adalah salah satu strategi yang cukup populer di dunia trading karena memberikan peluang profit yang lebih besar dibandingkan strategi lainnya. Namun, strategi ini sering kali disalahpahami dan menyebabkan banyak trader mengalami kerugian akibat fakeout atau breakout palsu. Artikel ini akan membahas strategi breakout trading yang benar, bagaimana mengenali momentum candle, serta cara menghindari fakeout agar profit yang dihasilkan lebih maksimal.
Apa Itu Breakout Trading?
Breakout trading adalah strategi yang dilakukan dengan menunggu harga menembus (break) level support atau resistance yang telah terbentuk sebelumnya. Support adalah level harga di mana harga cenderung berhenti turun dan kembali naik, sementara resistance adalah level di mana harga sering kali berhenti naik dan kembali turun. Ketika harga berhasil menembus level ini, maka trader dapat masuk ke pasar sesuai dengan arah breakout yang terjadi.
Baca juga 3 Alasan tidak Trading ketika Breakout untuk menghindari strategi yang salah ketika trading.
Cara Menentukan Level Support dan Resistance
Untuk menerapkan breakout trading, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan level support dan resistance dengan menarik garis horizontal pada area di mana harga sering kali berbalik arah. Caranya:
- Identifikasi titik-titik harga di mana pergerakan harga sering berhenti dan berbalik arah.
- Tarik garis horizontal di level-level tersebut.
- Pastikan garis yang ditarik mencakup beberapa titik harga agar lebih akurat.
Mengenali Fake Out dalam Breakout Trading
Salah satu tantangan dalam breakout trading adalah adanya fake out, yaitu kondisi di mana harga terlihat menembus support atau resistance, tetapi kemudian kembali lagi ke area sebelumnya. Fake out sering kali menyebabkan stop loss trader terkena sebelum harga bergerak ke arah yang diharapkan.
Cara menghindari fake out:
- Gunakan Momentum Candle: Momentum candle adalah candle dengan ukuran yang lebih besar dari candle sebelumnya, menunjukkan adanya kekuatan pasar yang signifikan. Jika breakout terjadi tanpa adanya momentum candle, maka kemungkinan besar itu adalah fake out.
- Tunggu Konfirmasi 3 Candle: Untuk memastikan breakout yang valid, tunggu hingga tiga candle berturut-turut bergerak searah dengan breakout. Jika candle pertama breakout, candle kedua masih mengikuti, dan candle ketiga juga bergerak searah, maka kemungkinan besar itu adalah breakout yang valid.
- Gunakan Indikator Tambahan: Indikator seperti Supertrend atau Moving Average dapat membantu dalam menentukan apakah breakout tersebut kuat atau hanya fake out. Jika indikator menunjukkan sinyal yang mendukung breakout, maka probabilitas keberhasilannya lebih tinggi.
Cara Entry dan Exit yang Tepat dalam Breakout Trading
Setelah menentukan level breakout yang valid, langkah selanjutnya adalah menentukan kapan harus masuk (entry) dan keluar (exit) dari pasar.
- Entry Point:
- Entry dilakukan setelah harga menembus level support atau resistance dengan momentum candle yang kuat.
- Pastikan ada konfirmasi dari minimal tiga candle berturut-turut yang bergerak searah breakout.
- Stop Loss:
- Letakkan stop loss di bawah support (untuk breakout ke atas) atau di atas resistance (untuk breakout ke bawah).
- Jika momentum candle terlalu panjang, stop loss bisa ditempatkan di tengah-tengah candle untuk mengurangi risiko.
- Take Profit:
- Gunakan rasio risk/reward minimal 1:1,5 atau 1:2 agar lebih aman.
- Gunakan indikator tambahan seperti Supertrend atau Moving Average untuk menentukan kapan harus keluar dari posisi.
- Jika harga masih bergerak sesuai dengan tren yang terbentuk, take profit bisa dibiarkan open dan baru ditutup ketika indikator memberikan sinyal berlawanan.
Studi Kasus Breakout Trading pada XAU/USD
Dalam contoh pada pasangan XAU/USD, harga terlihat bergerak dalam fase konsolidasi sebelum akhirnya melakukan breakout. Trader yang menggunakan strategi breakout dengan momentum candle akan menunggu hingga harga benar-benar menembus level resistance atau support dengan candle yang kuat.
- Saat breakout terjadi: Harga menembus resistance dengan momentum candle yang panjang, mengindikasikan adanya tekanan beli yang kuat.
- Konfirmasi breakout: Tiga candle berturut-turut menunjukkan arah yang sama, sehingga entry dilakukan pada candle keempat.
- Penggunaan indikator tambahan: Supertrend tetap menunjukkan sinyal beli, sehingga posisi tetap dibiarkan terbuka hingga indikator berbalik arah.
Pelajari apa itu breakout, definisi dan contohnya untuk memahami lebih dalam tentang breakout trading.
Kesimpulan
Breakout trading adalah strategi yang simpel tetapi memerlukan pemahaman mendalam untuk menghindari fake out. Dengan menunggu konfirmasi dari momentum candle, menggunakan tiga candle sebagai validasi, serta memanfaatkan indikator tambahan, trader dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam strategi ini. Selain itu, penentuan stop loss dan take profit yang tepat juga berperan dalam menjaga manajemen risiko yang baik. Dengan menerapkan teknik ini secara disiplin, trader dapat memaksimalkan profit dan mengurangi risiko kerugian akibat breakout palsu.
Ingin pembahasan lebih lengkap? Tonton video "Strategi Trading Simple: Teknik Breakout Entry" di YouTube dan pelajari strategi ini secara detail! Jangan lupa subscribe ke channel YouTube Rizki Aditama agar tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 15.00 dan 20.00.