Sekolahtrading.id - Jerome Powell, Ketua Federal Reserve ke-16, telah menjadi tokoh sentral dalam mengarahkan kebijakan moneter Amerika Serikat sejak dilantik pada 5 Februari 2018. Dengan latar belakang sebagai bankir investasi dan pengacara, Powell dikenal karena pendekatannya yang pragmatis dan berorientasi pada data dalam menetapkan kebijakan suku bunga dan inflasi. Namun, masa jabatannya tidak lepas dari tantangan, terutama tekanan politik yang datang dari Presiden Donald Trump, yang secara terbuka mendesak penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menanggapi situasi tersebut, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengumumkan bahwa Gedung Putih akan mulai mewawancarai kandidat potensial untuk menggantikan Powell pada musim gugur ini, menjelang berakhirnya masa jabatan Powell pada Mei 2026. Meskipun demikian, Bessent menegaskan bahwa tidak ada kekhawatiran mengenai upaya Presiden Trump untuk mencopot Powell atau mengganggu independensi Federal Reserve. Ia juga menyoroti perlunya diskusi lebih lanjut mengenai peran Federal Reserve sebagai regulator bank, mengingat tanggung jawab tersebut juga dibagi dengan Kantor Pengawas Mata Uang dan FDIC.
Baca juga : Jerome Powell, Ketua The Fed Yang Dikenal Sentris
Dalam menghadapi tekanan politik dan tantangan ekonomi global, Powell tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip independensi bank sentral dan pengambilan keputusan berbasis data. Pendekatannya yang hati-hati dan komunikatif telah membantu menjaga stabilitas pasar keuangan, meskipun menghadapi ketidakpastian dan volatilitas yang tinggi. Dengan masa jabatan yang masih berlangsung hingga 2026, Powell terus memainkan peran kunci dalam menavigasi kebijakan moneter Amerika Serikat di tengah dinamika politik dan ekonomi yang kompleks.
Buat kalian yang ingin belajar trading dan update seputar market forex, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!