Sekolahtrading.id - Overbought berarti harga sudah terlalu mahal (banyak yang membeli, tekanan jual mulai besar).
Oversold artinya harga sudah terlalu murah (banyak yang menjual, potensi beli mulai menguat).
Dalam praktik, kondisi ini tidak diukur dengan opini, melainkan indikator kuantitatif yang mengolah data harga. Dua alat termudah dan paling populer:
Indikator | Zona Overbought | Zona Oversold | Catatan Pemakaian |
---|---|---|---|
RSI (Relative Strength Index) | > 70 | < 30 | Pasang di TF H1 ke atas untuk menghindari noise. |
Stochastic Oscillator | > 80 | < 20 | Cocok di intraday (M30–H1); perhatikan cross %K dan %D sebagai konfirmasi. |
Contoh Membaca RSI
- Harga XAU/USD menembus RSI 70 → sinyal “mahal”.
- Tunggu candlestick reversal (pin bar/engulfing) di area resistance.
- Konfirmasi tambahan: volume menurun atau divergensi RSI.
- Entry sell, SL di atas high terakhir, target di support terdekat.
Berapa “Banyak” Konfirmasi yang Perlu?
- Teknikal
- Struktur market (HH–HL atau LH–LL)
- Level support/resistance jelas
- Indikator momentum (RSI/Stochastic) sebagai filter, bukan penentu tunggal
- Fundamental ringan
- Cek kalender di forexfactory.com atau investing.com sebelum entry.
- Hindari posisi besar menjelang rilis data berdampak tinggi (NFP, CPI, FOMC).
Dengan kombinasi sederhana—struktur + level + indikator + jadwal berita—trader sudah punya kerangka lengkap tanpa perlu “ramuan” ruwet.
Contoh Praktis untuk Trader Intraday
Sebagai intraday trader, kamu biasanya trading di time frame M15, M30, atau H1. Maka, gunakan indikator overbought/oversold di time frame tersebut untuk mencari sinyal.
Contohnya:
- Saat RSI menunjukkan di atas 70 di H1, dan kamu melihat harga mulai stagnan di resistance, itu bisa jadi sinyal untuk mempertimbangkan sell.
- Ketika RSI berada di bawah 30 dan harga mendekati area support kuat, kamu bisa mempertimbangkan buy setelah ada konfirmasi candle naik.
Ingat: indikator hanyalah alat bantu. Jangan gunakan RSI atau Stochastic sendirian tanpa melihat struktur harga (support-resistance, trendline, atau pola candle).
Kapan Sebaiknya Entry?
Setelah kamu melihat sinyal overbought atau oversold:
- Tunggu konfirmasi dari candlestick pattern atau break minor struktur.
- Sesuaikan dengan arah trend utama. Kalau trend sedang naik, lebih baik tunggu oversold untuk cari posisi buy.
- Gunakan stop loss dan take profit sesuai rasio yang sudah direncanakan.
Apa Masih Perlu Fundamentalis Mendalam?
Untuk intraday scalping atau swing pendek, mayoritas keputusan lahir dari price action & momentum. Fundamental dipakai hanya sebagai kalender waspada. Analisis makro mendalam lebih cocok untuk swing mingguan atau investasi.
Tip penting: overbought/oversold BUKAN sinyal jual–beli otomatis.
Tunggu konfirmasi struktur harga dan pola reversal agar tidak terjebak “RSI 70, langsung sell” tetapi tren justru semakin kuat.
Jika ingin belajar step-by-step, mulai saja dari Sekolah Trading Tahap 1–3 (bisa ditelusuri di kanal/website). Materinya gratis: tren, S&R, candlestick, hingga money management – semua fondasi yang benar-benar dipakai trader profesional.
https://www.youtube.com/embed/QRYeLCFX5uM?si=y3JsKrsME6iW_Kiw
Kesimpulan:
Mengetahui kapan pasar sedang overbought atau oversold bisa sangat membantu untuk entry dengan risiko lebih kecil. Dengan bantuan RSI dan Stochastic, kamu bisa menilai apakah harga sudah terlalu mahal atau terlalu murah, lalu mengombinasikannya dengan analisis teknikal lainnya.
Untuk kamu yang masih belajar, coba praktekkan dulu di akun demo agar bisa merasakan sendiri bagaimana indikator-indikator ini bekerja dalam berbagai kondisi market.
Buat kalian yang ingin belajar trading forex dan update market forex harian, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar kalian tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!