Sekolahtrading.id - Setiap trader pasti pernah merasakan momen pahit ketika harga menyentuh stop‑loss (SL). Pertanyaannya: apa yang harus dilakukan setelah SL terpukul? Apakah langsung membalik arah (buy setelah sell, atau sebaliknya), menambah posisi, atau justru mundur sejenak?
1. Pahami “Alasan” Stop‑Loss Dipasang
Stop‑loss seharusnya ditempatkan di titik di mana struktur pasar terbukti berubah. Contoh:
- Jika kamu buy di higher‐low, berarti SL diletakkan di bawah struktur bullish.
- Jika kamu sell di lower‐high, SL berada di atas struktur bearish.
Artinya, ketika SL tersentuh, tren semestinya sudah berganti atau setidaknya memberikan sinyal bahwa skenario awal tidak valid.
2. Evaluasi Ulang Tren & Struktur Harga
Sebelum tergesa‑gesa re‑entry, lakukan pengecekan ulang:
- Tarik trendline terbaru: apakah harga memang telah mematahkan pola lama?
- Periksa level support/resistance: adakah zona kunci yang baru terbentuk?
- Identifikasi pola harga (ascending triangle, double‑top, dsb.) yang mungkin mengonfirmasi pergantian tren.
Jika temuan baru menunjukkan tren benar‑benar berbalik, kamu bisa merencanakan entry mengikuti arah baru. Bila tren belum jelas, lebih baik menunggu setup berikutnya.
3. Gunakan Contoh Praktis (AUD/USD H4)
-
Skenario pertama
Kamu sell di area double‑top karena terlihat lower‑high. SL ditempatkan di atas resistance. Harga ternyata menembus SL—mengindikasikan seller kalah.
Counter‑attack: tarik ulang trendline besar; jika terlihat ascending triangle, pertimbangkan buy pada retest upper‑line.
-
Skenario kedua
Kamu sell di resistance kuat, SL tersentuh, tetapi harga justru memantul pada trendline utama lalu turun lagi.
Counter‑attack: entry sell ulang di rejection trendline (konfirmasi bearish engulfing, volume melemah). Kali ini peluang lebih kuat karena struktur sudah teruji dua kali.
4. Saring Re‑Entry dengan Konfirmasi Tambahan
Untuk meminimalkan “balas dendam” setelah loss:
- Tunggu candlestick trigger (pin bar, engulfing).
- Gunakan indikator momentum (mis. RSI divergensi) hanya sebagai konfirmasi, bukan penentu tunggal.
- Pastikan rasio R/R tetap minimal 1 : 2 agar recovery loss lebih realistis.
5. Atur Ulang Risiko
Strategi counter‑attack bukan berarti menggandakan lot ala martingale. Justru:
- Kembali ke risk per trade dasar (mis. 1 %).
- Bila ingin layering, batasi jumlah maksimum posisi dan tetap gunakan SL terukur di setiap entry.
Kesimpulan
Stop‑loss tersentuh bukan akhir segalanya. Dengan counter‑attack yang terstruktur—mulai dari mengevaluasi alasan SL, memeriksa ulang tren, hingga menunggu konfirmasi—Kamu bisa beradaptasi tanpa terjebak emosi. Ingat, tujuan utama trading bukan menebak sekali jalan, melainkan merespons market dengan disiplin dan logika.
https://www.youtube.com/embed/egXA0-cN7JA?si=Ac2IQuT7YHj8XeJX
Buat kalian yang ingin belajar trading forex dan update market forex harian, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar kalian tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!