Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Trik Jitu Trading dengan Follow Trend: Jangan Lawan Arus!

Follow the trend adalah strategi trading yang mengikuti arah tren pasar. Jika tren sedang naik (bullish), kita mencari peluang untuk membeli (buy). Jika tren sedang turun (bearish), kita mencari peluang untuk menjual (sell). Jika pasar sedang sideways atau konsolidasi, kita harus menunggu breakout untuk mendapatkan konfirmasi arah tren.

Mengikuti tren adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan peluang profit dalam trading. Dengan memahami bagaimana tren terbentuk dan kapan harus masuk ke pasar, trader dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan keuntungan.

 

 

Jenis-Jenis Tren dalam Trading

Secara umum, tren dalam trading terbagi menjadi tiga jenis:

  1. Tren Naik (Bullish)

    Tren naik ditandai dengan pola harga yang terus menciptakan higher high (puncak lebih tinggi) dan higher low (lembah lebih tinggi). Pada kondisi ini, trader mencari peluang buy saat harga mengalami koreksi ke level support atau area yang dianggap sebagai titik higher low.

  2. Tren Turun (Bearish)

    Tren turun terjadi ketika harga terus menciptakan lower high (puncak lebih rendah) dan lower low (lembah lebih rendah). Trader akan mencari peluang sell ketika harga melakukan retracement ke area resistance atau titik lower high.

  3. Konsolidasi (Sideways)

    Tren konsolidasi terjadi ketika harga bergerak dalam rentang tertentu tanpa menunjukkan arah yang jelas. Dalam kondisi ini, trader harus menunggu breakout (penembusan) sebelum mengambil posisi buy atau sell.

 

 

Cara Menentukan Tren

Sebelum melakukan entry, penting untuk mengidentifikasi tren pasar dengan tepat. Berikut beberapa cara untuk menentukan tren:

  1. Melihat Pola Pergerakan Harga
    • Jika harga membentuk higher high dan higher low, tren sedang naik.
    • Jika harga membentuk lower high dan lower low, tren sedang turun.
    • Jika harga bergerak dalam rentang yang sama tanpa membentuk higher high atau lower low, maka pasar sedang sideways.
  2. Menggunakan Trendline
    • Tarik garis trendline dari titik-titik higher low untuk tren naik.
    • Tarik garis trendline dari titik-titik lower high untuk tren turun.
  3. Menggunakan Indikator Moving Average
    • Jika harga berada di atas moving average, tren cenderung naik.
    • Jika harga berada di bawah moving average, tren cenderung turun.
    • Jika moving average bergerak mendatar, pasar kemungkinan sideways.

 

 

Cara Trading Menggunakan Follow the Trend

Dalam strategi Follow the Trend, trader mengikuti arah pergerakan harga utama. Saat tren naik (bullish), tunggu harga mengalami koreksi ke area higher low dan pastikan ada konfirmasi seperti candlestick bullish sebelum mengambil posisi buy. Stop loss diletakkan di bawah higher low, sementara take profit bisa ditempatkan pada higher high berikutnya.

Saat tren turun (bearish), tunggu harga retrace ke lower high dan cari konfirmasi seperti candlestick bearish sebelum mengambil posisi sell. Stop loss ditempatkan di atas lower high, dan take profit ditargetkan pada lower low berikutnya.

Dalam kondisi pasar sideways (konsolidasi), jangan langsung masuk. Tunggu harga breakout dari area konsolidasi. Jika harga breakout ke atas, tunggu retest untuk masuk buy. Jika breakout ke bawah, tunggu retest sebelum masuk sell. Pendekatan ini membantu trader menghindari spekulasi dan meningkatkan peluang sukses.

 

 

Contoh Penerapan Follow the Trend di Pasar Nyata

Pada pasangan mata uang GBP/JPY di timeframe H1, harga menunjukkan pola lower high dan lower low, yang menandakan tren sedang mengalami penurunan. Ketika harga melakukan retracement ke area resistance, muncul konfirmasi bearish yang memperkuat kemungkinan kelanjutan tren turun. Setelah sinyal tersebut muncul, trader bisa mengambil entry sell, dan benar saja, harga terus turun mengikuti tren yang sedang berlangsung.

Sementara itu, pada pasangan AUD/USD di timeframe H4, kondisi yang terjadi adalah kebalikannya. Harga membentuk pola higher high dan higher low, yang menunjukkan tren naik masih berlanjut. Saat harga mengalami koreksi ke area support, muncul sinyal bullish yang mengindikasikan potensi kelanjutan tren naik. Setelah konfirmasi muncul, trader bisa masuk dengan entry buy, dan harga kembali naik sejalan dengan arah tren utama.

 

 

Kapan Harus Berhenti Mengikuti Tren?

  • Jika Trendline Terbreak: Jika harga berhasil menembus trendline yang kita gambar, maka ada indikasi tren akan berubah.
  • Jika Struktur Pasar Berubah: Ketika harga gagal membuat higher high (untuk tren naik) atau lower low (untuk tren turun), tren bisa berbalik.
  • Jika Ada Sinyal Reversal Kuat: Misalnya pola candlestick reversal seperti doji, engulfing, atau morning/evening star.

 

 

Kesimpulan

Menggunakan strategi Follow the Trend adalah cara efektif untuk mendapatkan profit di pasar. Kunci utamanya adalah mengidentifikasi tren, menunggu koreksi, dan masuk pada saat yang tepat. Jangan lupa untuk selalu menggunakan stop loss untuk mengelola risiko dan take profit agar keuntungan bisa terkunci dengan baik.

 

Jika Anda ingin melihat penerapan strategi ini secara langsung, tonton video "CARA TRADING MENGGUNAKAN FOLLOW THE TREND" dan jangan lupa subscribe channel YouTube Rizki Aditama agar tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB.