Forex adalah singkatan dari Foreign Exchange, yang dalam bahasa Indonesia berarti Perdagangan Valuta Asing atau Pasar Mata Uang. Secara sederhana, Forex adalah tempat atau pasar di mana orang-orang bisa membeli dan menjual mata uang dari negara yang berbeda-beda. Misalnya, jika kamu ingin pergi ke luar negeri, kamu pasti perlu menukar uangmu (misalnya rupiah) dengan mata uang negara tujuan (misalnya dolar AS atau euro).

Trading Forex adalah aktivitas jual beli mata uang di pasar valuta asing. Ini berbeda dengan menukar uang di money changer untuk liburan. Tujuannya adalah mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai tukar mata uang. Misalnya, jika kita membeli Euro dengan Dolar AS (EUR/USD) dan nilainya naik, kita bisa menjualnya kembali dan memperoleh keuntungan dari selisih harganya. (versi book)
Nah, pasar forex ini adalah tempat yang memungkinkan transaksi tukar menukar mata uang seperti itu dilakukan, tetapi dalam skala yang jauh lebih besar.

Pasar forex adalah pasar keuangan terbesar di dunia, dan transaksi di pasar ini bisa mencapai triliunan dolar AS setiap hari. Pasar Forex tidak hanya untuk orang yang ingin bepergian atau berbisnis internasional, tetapi juga untuk investor dan trader yang ingin mengambil keuntungan dari perbedaan nilai mata uang. Di pasar Forex, mata uang selalu diperdagangkan dalam pasangan yang biasa disebut dengan “Pair”. Contoh pasangan mata uang adalah EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan sebagainya.
Dalam pasangan mata uang ini, mata uang pertama disebut base currency (mata uang dasar) dan mata uang kedua disebut Quote Currency (mata uang kutipan). Misalnya EUR/USD. EUR adalah base currency (euro), dan USD adalah quote currency (dolar AS). Jika pasangan mata uang EUR/USD diperdagangkan pada harga 1,2000, artinya 1 euro = 1,20 dolar AS.
Ada banyak faktor yang memengaruhi pergerakan harga dalam Forex Trading. Beberapa faktor utama yang harus dipahami oleh trader adalah kebijakan ekonomi dan suku bunga, data ekonomi, peristiwa geopolitik dan sentimen pasar.
adapun orang-orang yang melakukan trading forex biasa kita sebut Trader,berikut adalah penjelasan tentang trader
TRADER

Trader adalah orang yang membeli dan menjual aset, seperti saham, mata uang, atau komoditas, untuk mencari keuntungan. Mereka melakukan transaksi di pasar keuangan, baik itu di spot market atau future market.
Ada beberapa jenis trader berdasarkan seberapa sering mereka melakukan transaksi:
-
Day Trader: Mereka membeli dan menjual aset dalam waktu yang sangat singkat, biasanya dalam satu hari, dan mereka mencari keuntungan dari fluktuasi harga yang cepat.
-
Swing Trader: Mereka memegang aset lebih lama, bisa beberapa hari atau minggu, dan mereka mencari keuntungan dari pergerakan harga yang lebih besar dalam jangka waktu pendek.
-
Position Trader: Mereka membeli dan memegang aset untuk jangka waktu yang lebih panjang, misalnya berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Mekanisme Trading Forex
-
Beli (Buy): Jika kamu yakin harga suatu mata uang akan naik, kamu beli sekarang dengan harga rendah, lalu jual ketika harganya naik.
-
Jual (Sell / Short Selling): Nah, di forex, kamu juga bisa jual duluan! Misalnya kamu yakin harga akan turun, kamu jual sekarang dengan meminjam kontrak dari broker di harga tinggi, lalu beli kembali di harga lebih rendah. Ini yang disebut short selling.
Modal Trading: Jangan Terlalu Besar, tapi Pintar
Modal trading sering menjadi pertanyaan utama bagi trader pemula. Berapa banyak modal yang perlu dimiliki untuk mulai trading? Jawaban saya selalu sederhana: Bukan soal besar atau kecilnya modal, melainkan bagaimana cara mengelolanya. Banyak yang beranggapan bahwa semakin besar modal, semakin tinggi peluang untuk memperoleh keuntungan. Padahal, yang lebih penting adalah kemampuan dalam mengelola risiko dan memiliki strategi yang tepat.
1. Mulai dengan Modal Kecil
Dalam buku volume pertama, saya selalu menekankan pentingnya memulai dengan modal kecil. Saat kamu baru memulai perjalanan trading, fokus utama seharusnya adalah belajar, bukan langsung mengejar keuntungan besar. Jika kamu langsung menggunakan modal besar tanpa pengalaman, risiko kehilangan modal itu juga sangat tinggi. Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, alokasikan 10-20% dari penghasilan bulananmu untuk modal trading. Dari sana, kamu bisa belajar sambil berjalan, mengembangkan keterampilan teknis, mengelola psikologi, dan merancang strategi.
2. Jangan Gunakan Uang Pinjaman
Ini adalah prinsip yang sangat penting. Jangan sekali-kali menggunakan uang pinjaman untuk trading. Mengapa? Karena uang pinjaman menambah tekanan yang besar dan dapat memengaruhi keputusan tradingmu. Dalam trading, ketenangan sangatlah penting. Jika modal berasal dari pinjaman, beban untuk mengembalikannya bisa membuatmu merasa tertekan, sehingga berpotensi membuat keputusan yang terburu-buru dan emosional.
3. Risiko Kecil, Jangan Serakah
Satu prinsip dasar yang selalu saya pegang adalah mengambil risiko kecil dalam setiap transaksi, yaitu sekitar 1-2% dari modal yang dimiliki. Misalnya, jika modal kamu Rp 10 juta, maka risiko dalam setiap posisi yang dibuka sebaiknya tidak lebih dari Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Mengapa? Karena dengan cara ini, jika kamu mengalami serangkaian kerugian, modal kamu masih bisa bertahan lebih lama, memberi kamu kesempatan untuk kembali meraih keuntungan. Banyak orang gagal dalam trading karena terlalu berani mengambil risiko besar, berharap bisa mendapat keuntungan besar dalam waktu singkat.
Padahal, risiko kecil justru akan menjaga keberlanjutan modalmu dalam jangka panjang.Misalnya, kamu bisa menggunakan risiko hanya 0,1% atau bahkan 0,01% dari total modal untuk setiap transaksi. Dengan risiko sekecil ini, kamu tidak perlu terlalu khawatir jika pasar bergerak drastis naik atau turun. Sebab, dampak kerugiannya sangat kecil, sehingga hampir tidak terasa. Mungkin kamu bertanya, "Tapi jika untungnya kecil, bisa untung besar nggak?" Jawabannya: Ya, memang untungnya kecil, tetapi hal yang lebih penting adalah kamu tidak akan kehabisan modal.
Banyak trader yang kehilangan modal bukan karena mereka tidak bisa trading, tetapi karena risiko yang mereka ambil terlalu besar. Contohnya, saya punya teman trader yang sering membuka lebih dari 200 posisi. Bayangkan, lebih dari 200 posisi! Tapi yang menarik, total risiko dari semua posisi tersebut hanya 1-2% dari modal. Dengan strategi seperti ini, dia bisa bertahan dan tetap menguntungkan sejak 2016 hingga sekarang. Intinya adalah: risiko kecil. Dengan risiko yang kecil, kamu memberi dirimu ruang untuk belajar, berkembang, dan bertahan lebih lama di pasar. Trading bukan soal seberapa besar keuntungan yang didapat dari satu transaksi, tetapi tentang konsistensi dan kemampuan untuk bertahan dalam jangka panjang.
4. Risk And Reward
Setelah kita memahami pentingnya risiko kecil, langkah berikutnya adalah memahami apa yang kita peroleh dari setiap risiko yang kita ambil. Hal ini disebut dengan reward. Dalam trading, bukan hanya soal bagaimana kita menjaga risiko tetap kecil, tetapi juga seberapa besar keuntungan yang bisa kita peroleh dari risiko tersebut.
Sebagai aturan umum, jika kamu mengambil risiko 1%, maka minimal kamu harus menargetkan keuntungan sebesar 2%—dua kali lipat dari risiko yang diambil. Ini dikenal dengan istilah Risk-Reward Ratio 1:2. Dengan pendekatan ini, meskipun hanya setengah dari trading kamu yang berhasil, kamu masih bisa tetap profitable dalam jangka panjang.
Sebagai contoh, jika kamu melakukan 10 transaksi dan 5 di antaranya mengalami kerugian sebesar 1%, namun 5 lainnya menghasilkan keuntungan 2%, kamu tetap akan memperoleh profit meskipun tingkat kemenangan hanya 50%.
Yang menarik, saya pernah membuat video di mana saya melakukan trading tanpa menggunakan analisis teknikal sama sekali. Yang saya andalkan hanya manajemen risiko dan manajemen modal yang baik, dan hasilnya? Saya tetap mendapatkan keuntungan! Ini menunjukkan bahwa pengelolaan risiko dan modal jauh lebih penting daripada sekadar analisis teknikal.
Jenis-Jenis Trading
Jenis-jenis trading Forex disini ada 2 yaitu Spot market dan Future market. Apa itu Spot Market dan Future Market?
1. Spot Market
Spot Market adalah pasar tempat transaksi pembelian atau penjualan suatu aset (seperti saham, mata uang, atau komoditas) dilakukan untuk pengiriman langsung atau lebih singkatnya jual beli secara langsung.
Misalnya, jika kamu membeli dolar AS menggunakan rupiah di pasar spot, maka setelah transaksi selesai, kamu akan menerima dolar AS tersebut segera. Harga yang ditetapkan untuk transaksi di spot market disebut harga spot, yang mencerminkan harga saat itu juga.
2. Future Market
Future Market disini biasanya disebut dengan CFD (Contract For Difference) berarti future disini kita memperdagangkan kontrak, dan bukan mata uangnya,tetapi kontrak disini berdasarkan nilai mata uang tersebut,jadi berdasarkan spot market yang sudah kita bahas diatas.
Kalau di Spot Market tadi kita punya uangnya (fisik) kalau di CFD kita tidak mempunyai uangnya, tetapi kita mempunyai kontrak dengan broker, broker disini membantu kita untuk bisa masuk ke market.
Contoh: Kalian membeli kontrak di EUR/USD dengan harga 1.4000 kemudian kalian memprediksi di EUR/USD harga akan ada kenaikan sampai di 1.5000, jika prediksi kalian benar kalian akan mendapatkan keuntungan dari selisihnya dan jika prediksi kalian salah berarti kalian akan mendapatkan minus( kerugian )dari selisihnya juga.
3. Perbedaan Spot Market dan Future Market:
-
Spot market = Jual dan Beli (ada barang) langsung dengan harga sekarang.
-
Future market = Jula dan Beli (kontrak) dengan harga yang disepakati untuk di masa depan.
penjelasan tentang Future Market yang lebih detail kita akan bahas dimodul selanjutnya.
BROKER
Bagi banyak orang yang baru pertama kali masuk ke dunia Trading Forex, istilah "broker" mungkin terdengar asing. Sederhananya, broker Forex adalah perusahaan atau individu yang membantu trader (orang yang melakukan Trading) terhubung dengan pasar forex. Dengan bantuan broker, kalian bisa membeli atau menjual mata uang dengan harga yang selalu diperbarui setiap saat. Broker Forex berperan seperti "jembatan" yang menghubungkan trader ke pasar global.
LIQUIDITY PROVIDER
Liquidity Provider adalah pihak atau perusahaan yang menyediakan likuiditas di pasar. Likuiditas artinya kemampuan untuk membeli atau menjual suatu aset dengan cepat tanpa mempengaruhi harga terlalu banyak. Jadi, liquidity provider memastikan bahwa ada cukup orang yang siap untuk membeli atau menjual aset (seperti saham, mata uang, atau komoditas) di pasar, sehingga transaksi bisa dilakukan dengan lancar.
Peran Liquidity Provider dalam Trading:
-
Menjaga Pasar Tetap Lancar: Mereka menyediakan cukup pasokan (jual) atau permintaan (beli) agar harga tetap stabil dan kamu bisa melakukan transaksi kapan saja.
-
Membantu Menghindari Kelebihan Fluktuasi Harga: Dengan adanya liquidity provider, harga suatu aset tidak akan naik turun terlalu drastis hanya karena sedikitnya transaksi.
-
Contoh Pihak yang Menjadi Liquidity Provider: Di pasar keuangan, liquidity provider bisa berupa bank besar, perusahaan broker,
atau platform trading yang memiliki dana atau aset besar untuk membeli atau menjual.
Kamu bisa cek video tersebut di bawah ini untuk melihat bagaimana saya melakukannya
-
Spot market = Jual dan Beli (ada barang) langsung dengan harga sekarang.
-
Future market = Jula dan Beli (kontrak) dengan harga yang disepakati untuk di masa depan.
penjelasan tentang Future Market yang lebih detail kita akan bahas dimodul selanjutnya.
BROKER

Bagi banyak orang yang baru pertama kali masuk ke dunia Trading Forex, istilah "broker" mungkin terdengar asing. Sederhananya, broker Forex adalah perusahaan atau individu yang membantu trader (orang yang melakukan Trading) terhubung dengan pasar forex. Dengan bantuan broker, kalian bisa membeli atau menjual mata uang dengan harga yang selalu diperbarui setiap saat. Broker Forex berperan seperti "jembatan" yang menghubungkan trader ke pasar global.
LIQUIDITY PROVIDER
Liquidity Provider adalah pihak atau perusahaan yang menyediakan likuiditas di pasar. Likuiditas artinya kemampuan untuk membeli atau menjual suatu aset dengan cepat tanpa mempengaruhi harga terlalu banyak. Jadi, liquidity provider memastikan bahwa ada cukup orang yang siap untuk membeli atau menjual aset (seperti saham, mata uang, atau komoditas) di pasar, sehingga transaksi bisa dilakukan dengan lancar.

Peran Liquidity Provider dalam Trading:
-
Menjaga Pasar Tetap Lancar: Mereka menyediakan cukup pasokan (jual) atau permintaan (beli) agar harga tetap stabil dan kamu bisa melakukan transaksi kapan saja.
-
Membantu Menghindari Kelebihan Fluktuasi Harga: Dengan adanya liquidity provider, harga suatu aset tidak akan naik turun terlalu drastis hanya karena sedikitnya transaksi.
-
Contoh Pihak yang Menjadi Liquidity Provider: Di pasar keuangan, liquidity provider bisa berupa bank besar, perusahaan broker, atau platform trading yang memiliki dana atau aset besar untuk membeli atau menjual.
Kamu bisa cek video tersebut di bawah ini untuk melihat bagaimana saya melakukannya