Cara Trading support and Resistance
Support dan resistance adalah dua konsep fundamental dalam analisis teknikal yang membantu trader mengidentifikasi level-level penting di mana harga cenderung berhenti atau berbalik arah. Dalam trading, support merupakan tingkat harga di mana aset cenderung berhenti turun dan menemukan "dukungan," sementara resistance adalah tingkat harga di mana aset cenderung berhenti naik karena adanya "perlawanan."

Mengetahui cara trading berdasarkan support dan resistance membantu trader menentukan titik masuk dan keluar yang lebih akurat, serta mengatur strategi manajemen risiko yang lebih baik.
Trading menggunakan Support dan Resistance merupakan strategi yang efektif karena level ini menunjukkan di mana tekanan beli atau jual cenderung kuat. Dengan strategi seperti Bounce, Breakout, dan Pullback, trader dapat membuat keputusan Trading yang lebih informasional. Menggabungkan Support dan Resistance dengan indikator tambahan, memperhatikan volume, dan fleksibilitas dalam menilai level harga dapat meningkatkan akurasi dan mengurangi risiko.
Namun, tetap penting untuk selalu menggunakan manajemen risiko yang baik, seperti stop loss dan target profit yang tepat, untuk melindungi modal dari pergerakan harga yang tak terduga.
Area Penting
Ketika kalian sudah memahami tren, kalian bisa menyimpulkan bahwa tren sangatlah penting dalam trading. Namun untik mendapatkan harga terbaik saat buy atau sell, kita tidak bisa hanya mengandalkan tren. Disinilah sangat penting are penting atau key levels dalam trading. Area tersebut bisa menjadi panduan untuk mengetahui kapan dan dimana kalian harus mengambil posisi
Area penting ini bisa disebut sebagai :
Support dan Resistance: Level dimana harga cenderung berbalik arah.
Imbalance: Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar yang sering kali menyebabkan pergerakan harga signifikan.
supply dan Demand: Area dimana tekanan jual atau beli cukup besar untuk membalikan arah harga.
Order Block: Area dimana institusi besar mungkin memulai pesanan besar yang menyebabkan pembalikan atau kelanjutan tren.
Memahami Support and Resisitance

-
Support merupakan level harga di mana permintaan dianggap cukup kuat untuk mencegah harga turun lebih jauh. Ketika harga mendekati level ini, banyak trader cenderung untuk membeli aset, menciptakan "dukungan" pada level tersebut. Jika harga menyentuh support namun gagal menembusnya, ini dapat menjadi indikasi pembalikan arah menuju tren naik.
-
Resistance merupakan level harga di mana pasar cenderung berhenti naik dan mulai turun kembali. Artinya, resistance adalah "batas atas" di mana banyak penjual masuk ke pasar dan mencegah harga naik lebih tinggi.
Fungsi Support dan Resistance dalam Trading
Support
Definisi: Support merupakan level harga di mana permintaan (demand) cukup kuat untuk menghentikan penurunan harga lebih lanjut. Ini bisa dianggap sebagai "lantai" atau batas bawah pergerakan harga.
Fungsi
Support menunjukkan tingkat harga di mana banyak trader atau investor cenderung membeli aset, menyebabkan harga memantul ke atas.
Ketika harga mendekati level support, ada kemungkinan harga akan berbalik arah dan naik.
Jika harga berhasil menembus level support, harga cenderung melanjutkan penurunan.
Resistance
Definisi: Resistance merupakan level harga di mana pasokan (supply) cukup kuat untuk menghentikan kenaikan harga lebih lanjut. Ini bisa dianggap sebagai "plafon" atau batas atas pergerakan harga.
Fungsi
Resistance menandakan tingkat harga di mana banyak trader atau investor cenderung menjual aset, menyebabkan harga terkoreksi atau turun.
Ketika harga mendekati resistance, ada kemungkinan harga akan berbalik arah dan turun.
Jika harga berhasil menembus level resistance, harga cenderung melanjutkan kenaikan.
Praktik Menggunakan Support dan Resistance
Sekarang, mari kita gabungkan semua pengetahuan yang wajib kita ketahui sebelum menggunakan support dan resistance untuk dapat memprediksi arah pergerakan pasar dengan lebih percaya diri.

Periksa Struktur Pasar: langkah pertama adalah memeriksa struktur pasar dan menarik trendline berdasarkan level hight dan low yang telah terbentuk.
Menentukan Area Support dan Resistence: Setelah itu, kita dapatmenentukan area support dan resistance dengan melihat level-level high dan low yang signifikan sebelumnya.
Identifikasi Titik entry dan Exit: Ketika harga mendekati support, pertimbangkan untuk buy. Sebaliknya, ketika harga mendekati resistance, pertimbangkan untuk sell. Namun, sebelum membuka posisi, tunggu konfirmasi bahwa harga benar-benar akan berbalik.
Evaluasi Berkala: Setelah posisi dibuka, selalu lakukan evaluasi berkala untuk memastikan apakah prediksi kalian benar atau tidak. Latih kemampuan prediksi kalian dengan menggunakan pengetahuan ini untuk semakin terampil dalam analisis pasar.
Bagaimana Support dan Resistance Bekerja
Ketika harga mencapai level support, harga cenderung untuk memantul naik kembali karena kekuatan permintaan yang besar di level tersebut. Sebaliknya, saat harga mencapai level resistance, harga lebih mungkin untuk turun kembali akibat tekanan penawaran yang lebih kuat. Inilah yang menjadikan support dan resistance sebagai alat penting bagi trader dalam menentukan titik masuk (entry) dan keluar (exit) di pasar.

Strategi Trading Menggunakan Support and Resistance
Strategi Bounce (Pantulan) Strategi ini mengandalkan ide dasar bahwa level support dan Resistance akan menahan pergerakan harga untuk sementara waktu, sehingga harga akan memantul (bounce) ketika mencapai level tersebut. Trader yang menggunakan strategi bounce biasanya menargetkan keuntungan dari pantulan ini, baik dengan cara membeli di dekat level support atau menjual di dekat level Resistance.
Strategi Breakout merupakan metode trading yang memanfaatkan pergerakan harga yang melewati level support atau resistance penting. Breakout terjadi ketika harga menembus level support (untuk tren turun) atau resistance (untuk tren naik), yang mengindikasikan bahwa kekuatan pembeli atau penjual cukup besar untuk mendorong harga ke arah baru. Strategi ini bertujuan untuk menangkap momentum saat harga bergerak dengan kuat dalam satu arah setelah menembus level kritis.
Strategi Pullbackt Setelah breakout, harga sering kali kembali untuk menguji level yang baru ditembus sebagai support (untuk breakout resistance) atau resistance (untuk breakout support). Strategi Pullback ini merupakan teknik trading yang memanfaatkan koreksi harga sementara dalam tren utama.
Dalam strategi ini, trader tidak masuk posisi pada saat breakout terjadi, melainkan menunggu hingga harga kembali (pullback) ke level kunci yang baru saja ditembus sebelum melanjutkan pergerakan dalam arah tren. Pullback sering terjadi karena pasar jarang bergerak lurus dalam satu arah, biasanya terdapat pergerakan kecil yang berlawanan sebelum melanjutkan tren utama.
Secara keseluruhan, ketiga strategi ini cocok untuk kondisi pasar yang berbeda-beda. Strategi bounce lebih baik digunakan pada pasar yang bergerak dalam kisaran, Strategi breakout lebih cocok pada kondisi pasar yang memiliki volatilitas tinggi dan tren baru, sementara strategi pullback ideal pada tren yang kuat dan memungkinkan trader masuk dengan lebih aman setelah koreksi sementara.